03 Desember 2008

KEUTAMAAN DZIKIR DENGAN KALIMAT LAA ILLAAHA ILALLAAH

Ilaahii anta maqshuudii wa ridhooka mathluubi a’thinii mahabbataka wa ma’rifataka

Assalamu’alaikum Wr, Wb

Saudara saudaraku sesama muslim,
Hidup ini tidak lain adalah untuk beribadah kepada Allah swt. Bahkan di setiap helaan nafas kita hendaknya selalu ibadah kepada Allah swt. Kita bekerja tentulah dengan niat ibadah kepada Allah swt, kita mengurusi anak tentulah dengan ibadah kepada Allah Swt dan lain sebagainya bahkan kita di kamar mandipun di tempat yang tidak suci dapat beribadah kepada Allah swt, jadi sudah dapat di pastikan bahwa setiap helaan nafaas kita di perintahkan untuk beribadah kepada Allah swt. Salah satu ibadah kita adalah untuk ber dzikir kepada Allah (dzikirullah).
Salah satu dzikir dan merupakan dzikir yang di utamakan yaitu kalimat Laa Ilaaha Ilallaah. Kenapa sampai kalimat ini dijadikan kalimat unggulan, karena ada beberapa keutamaan (fadhilah) bila kita ber dzikir dengan kalimat ini, yaitu :
1. Karena kalimat Laa ilaaha ilallaah adalah dzikir yang paling utama (Hadis dari Jabir ra dalam
HR Tarmidzi)
2. Nabi Musa as pernah minta di ajarkan sesuatu yang paling baik untuk dapat mengingat Allah,
maka Allah berkata ucapkanlah Laa Ilaaha Ilallaah. (Dari Abu Sa’id Alkhudri ra, HR, Nasai,
Ibnu Majah dan Hakim)
3. Bila dzikir Laa Ilaaha Ilallaah sering dilakukan maka mereka yang mengumandangkan dzikir
ini merupakan orang yang akan mendapatkan syafa’at kelak di hari kiamat (HR. Bukhari, dari
Abu Hurairah)
4. Siapa yang mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Ilallah dengan ikhlas maka akan masuk syurga
(HR. Thabrani, Dari Zaid bin Arqam)
5. Ketika kita ber dzikir dengan kalimat ini dan menghindari diri dari perbuatan dosa maka pintu
pintu langit akan terbuka lebar membawa kalimat ini terus menuju Arsy. (HR. Tirmidzi, dari
Abu Hurairah ra)
6. Rasulullah saw pernah mengajarkan sahabatnya untuk mengucapkan kalimat ini dengan
ketika di majelisnya. Dia berkata bahwa Allah menjanjikan syurga dengan kalimat ini (HR
Ahmad dan Thabrani, dari Ya’la bin Syaddad ra)
7. Seringlah berucap kalimat Laa Ilaaha Ilallah karena dengan mengucapkan kalimat ini maka
iman kita akan terbaharui. (HR. Bukhari, dari Abu Hurairah ra).
8. Ketika kita masih hidup dan sebelum meninggal maka kita di suruh perbanyak membaca
kalimat Laa Ilaaha Ilallaah (HR. Au Ya’la, dari Abu Hurairah ra)
9. Ketika kita meninggal dengan membawa kalimat Laa Ilaaha Ilallaah dan benar yakin di dalam
hati maka diharamkan kita ke neraka jahanam. (HR. Hakim, dari Amr ra).
10. Kunci syurga adalah kalimat Laa Ilaaha Ilallaah (HR. Ahmad, dari Mu’adz bin Jabal ra).
11. Ketahuilah, ketika kita mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Ilallah dengan ikhlas maka sebuah
tiang nur di depan Arsy akan bergetar dan meminta Allah menagmpuni orang yang
mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Ilallaah. (HR. Albazza, dari Abu Hurairah)
12. Bagi ahli Laa Ilaaha Ilallaah terhidar dari kegelapan dalam kubur dan di padang Mahsyar.
(HR. Thabrani dan Baihaqi, dari Ibnu Umar ra)
13. Timbangan seluruh amal akan berat bila di timbang tetapi akan lebih berat lagi bila
dibandingkan dengan kalimat sahadat. (HR. Tirmidzi, oleh Abdullah bin Amr bin Ash ra).
14. Talqinkanlah orang yang akan meninggal dunia dengan kalimat Laa Ilaaha Ilallaah maka
ketika ia mengucapkannya maka akan masuk surga. Sedang bagi mereka yang masih sehat
di talqinkan maka itu lebih wajib baginya (di ulang sampai beberapa kali) karena langit dan
se isinya di letakkan di timbangan yang satu serta kalimat sahadat di letakkan di timbangan
yang lain maka akan lebih berat kalimat Laa Ilaaha Ilallaah . (HR.Thabrani, dari Ibnu Abbas
ra).
15. Nabi Muhammad berseru kepada manusia dengan kalimat Laa Ilaaha Ilallaah. Dari sinilah
maka turun Surat An’am ayat 19. (HR. Ibnu Ishaq, Ibnul Mundzir, Ibnu Abi Hatim dan Abu
Syaikh, oleh Ibnu Abbas ra).
16. Umat Muhammad merupakan umat yang paling berat timbangannya di banding dengan
umat sebelumnya karena sering mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Ilallaah. (HR. Ashbahani,
dari Laits ra).
17. Di pintu syurga tertulis kalimat : Sesungguhnya Akulah Allah, Tiada Tuhan yang patut
disembah kecuali Aku. Aku tidak akan menyiksa orang yang mengucapkannya. (HR. Abu
Syaikh, dari Ibnu Abbas ra)
18. Barang siapa dating kepada Allah dengan mengucapkan Laa Ilaaha Ilallaah maka ia akan
masuk lindungan Allah dan juga terlindung dari siksa-Nya (HR. Abu Nu’aim, dari Ali ra).
19. Dzikir yang paling utama adalah Laa Ilaaha Ilallaah dan doa yang paling utama adalah
Alhamdulillah (HR. Thabrani, dari Abdullah bin Amr ra).
20. Setan itu membinasakan manusia dengan maksiat dan dosa dan setan akan binasa dengan
Laa Ilaaha Ilallaah dan Istighfar. Ketika mereka dlm keadan selamat maka syetan
membinasakan lewat hawa nafsu (perbuatan bid’ah) shg disangkanya mereka diberi
petunjuk (HR. Abu Ya’la, dari Abu Bakar Shiddiq ra).
21. Ketika orang mati dengan mengucapkan Sahadat maka wajib baginya masuk syurga (HR.
Ahmad, Thabrani, Hakim dan Tirmidzi dari Muadz bin Jabal ra)
22. Yang bisa menghapus hijab antara manusia dengan Allah yaitu kalimat Laa Ilaaha Ilallaa
(HR. Ibnu Mardawih, dari Anas ra).
23. Seorang yang mengucapkan kalimat Laa Ilaaha Ilallaah, ketika hari Kiamat maka
diharamkan baginya api neraka. (HR. Bukhari, Ahmad, Muslim, Ibnu Majah dan Baihaqi,
dari Utban bin Malik).
24. Dan masih banyak yang lain

Saudara saudaraku sesama muslim,
Masih banyak lagi kalimat kalimat dzikir yang lain yang dapat dijadikan wasilah untuk kita masuk syurga. Janganlah mengatakan dzikir yang dibaca seorang itu tidak baik dan yang paling baik adalah kita. Kalau untuk diri kita senidiri mengatakannya tidaklah apa karena apapun yang dipikirkan seseorang tentu berbeda satu dengan yang lain. Kalau sampai saling mengatakan dialah yang terbaik maka akan terjadi kehancuran di kalangan umat Islam itu sendiri. Saling menghargai satu sama lain akan lebih baik utk itu.

Saudara saudaraku yang di kasih Allah,
Didalam mengamalkan suatu dzikir sebaiknya ada seorang mursyid (guru) yang benar ahli di bidangnya agar mendapatkan makna dzikir yang sesungguhnya.
Dzikir pada dasarnya ada 2 jenis :
1. Dzikir yang dengan bersuara (Dzikir Jahri).
2. Dzikir di dalam hati (Dzikir Sirri)
Dzikir itu sendiri berasal dari kata dzakara yang bermakna menyebut nyebut (dengan mulut) atau mengingat, mengenang, merasakan, menghayati (dengan kalbu). Dalam QS. 67;13 dinyatakan :
“Dan rahasiakanlah (sirri) perkataanmu atau nyatakanlah (Jahri), sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang bergejolak di dalam dada”.
Dinyatakan dzikir Jahri karena terdengar suaranya dan nyata terlihat bagaimana bibirnya bergetar mengucapkannya. Bila ini dilakukan dengan berjema’ah terkadang terdengar bergemuruh yang menimbulkan rasa mencekam dan rendah di hadapan Allah. Suara Gemuruh dzikir ini setelah shalat fardhu sudah terjadi sejak zaman Rasulullah saw, ini dibuktikan dari hadits dari Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Ahmad, yang mengatakan :
Sesungguhnya bergemuruhnya suara orang berdzikir saat usai shalat fardhu betul betul terjadi di masa Rasulullah saw, aku dapat mengetahui orang sudah usai shalat (berjema’ah di masjid Nabi) ketika kudengar suara dzikir itu.
Sedangkan dzikir sirri tidak menggunakan mulut melainkan melalui dzawg (perasaan) dan syu’ur (kesadaran) yang ada di dalam kalbu. Oleh sebab itu dzikir tersebut menjadi tersamar (khafiy). Ketahuilah dzikir seperti ini yang tahu hanya mereka yang melakukannya dan hanya Allah swt saja.
Ketika kita melakukan dzikir sirri maka yang harus dilakukan yakni mengingat Allah, merasakan bagaimana Allah itu hadir dan menyadari keberadaan Allah. Dari sini akan timbul rasa cinta dan rasa rindu pada Allah serta timbul rasa dekat dengan Allah, rasa bersahabat, seakan melihat Allah atau setidaknya merasakan di tatap oleh Allah. Inilah dzikir yang sesungguh sungguhnya dzikir karena pada saat dzikir seperti ini maka hubungan antara manusia dengan Allah bukan berdasarkan jasmani tetapi berdasarkan ruhani melalui qalbu. Hal ini sesuai dengan firman Allah QS. 8;24 :
“Dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah berhubungan dengan manusia melalui qalbunya”.
Apa yang kita lakukan ketika kita berdzikir sirri, maka pertama aktifkan qalbunya sehingga terhubung (on-line) = tersambung, wushul dengan Allah. Bagi kita yang belum bisa berhubungan dengan Allah maka disilah peran seorang Mursyid (guru ruhani) untuk membantu kita berhubungan dengan Allah. Ketika kita telah berhubungan dengan Allah maka saat itulah terjadi penyerapan nur Ilahi (divine light) ke dalam qalbu kita sehingga akan terjadi suatu proses yang disebut pencerahan jiwa (enlightenment). Ketika nur Ilahi yang masuk atau menembus ke kalbu tersebut yang kemudian akan terpantulkan ke otak yang merupakan pusat yang mengendalikan tubuh kita. Disini akan terjadi biokimia dan bioelektrik pada sel sel otak kita, yaitu pengendalian sel sel oleh nur ilahi yang akhirnya menimbulkan gelombang alpha yang akhirnya akan menentramkan syaraf kita. Pada akhirnya akan menimbulkan kreatifitas yang bersamaan dengan itu akan menimbulkan rasa cinta ke seluruh tubuh kita, menepis rasa takut dan rasa cemas, mengganti kekecewaan dengan harapan, kemarahan dengan kedamaian, malas dengan semangat dan lain lain yang menggatikan sifat negative menjadi sifat positif.
Dari sini pula akan tersingkap (kasysyaf) kebodohan kita, terbukala wawasan baru serta akan merasakan kehadiran takwa yang sesungguhnya dengan perasaan mahabbah diharumi semerbak ridhonya Allah swt.Dari sini pula akan tersingkap kebodohan,Perlu diketahui bahwa Nur Ilahi itu mengandung :
1. Energi Maghfirah (membakar hangus dosa dosa di kalbu, menghilangkan rasa sesal,
membuang rasa kecewa dan malas).
2. Energi Himmah (Menimbulkan kemauan yang kuat yang mendorong orang untuk bekerja
keras dengan penuh semangat)
3. Energi Hidayah (timbul petunjuk dan inspirasi kreatif yang mendorong orang bekerja dengan
cedas = worksmart).
4. Energi Rahmah (Energi cinta yang mendorong orang bekerja bersama dengan tulus ikhlas =
work heat tanpa pamrih yang terbebas dari nista moral).
5. Energi Barakah (Timbul semangat kemuliaan dan harga diri, kemantapan pribadi yang
tangguh mengendalikan hawa nafsu dan godaan iblis.

Saudara sauadaraku yang di rahmati Allah,
Sekarang apa yang kita tunggu lagi untuk melakukan dzikir. Carilah Mursyid (guru) yang bisa membimbing kita dzikir dengan yang tentunya berdasarkan al Qur’an dan hadits. Carilah jalan selagi kita masih di dunia. Alangkah nikmatnya bila kita merasakan nikmatnya ibadah. Kalau telah melakukan dzikir mulut, janganlah puas sampai disitu, tembuskanlah dzikir tersebut kedalam kalbu, getarkan kalbu dan rasa rindu pada Allah dimana getaran tersebut dapat menggetarkan kelenjar kelenjar hormone untuk mengaktifkan keseimbangan hormone di dalam tubuh kita. Perlu diketahui bahwa hormone adalah pengendali metabolisme tubuh. Melalui dzikir sirri metabolisme akan berjalan lancer alamiah menimbulkan kehangatan dan daya tahan tubuh terhadap berbagai penyakit.

Wassalamu;alaikum