20 Januari 2009

SUDAHKAH ANDA TAHU NAFSU DALAM DIRI ANDA

Assalamu’alaikum Wr Wb.

Mata hati (bashirah) adalah hal yang sangat penting dalam dunia islam bila kita ingin membaca pesan pesan Allah di alam dunia ini. Namun untuk membuka mata hati yang kita punyai maka tentulah kita harus mengetahui dahulu bahwa peranan nafsu dalam diri kita ini sangatlah besar untuk membuka mata hati kita tersebut. Mata hati akan terbuka ketika kita telah mengalahkan nafsu yang jelek dalam tubuh kita.

Dalam tubuh kita ada 2 nafsu yaitu nafsu yang membawa kepada kebaikan dan nafsu yang membawa kea rah kejahatan (QS. Yusuf 53). Namun para ahli tasawuf (tarekat) membagi nafsu itu menjadi 7 macam yaitu :
Nafsu Lawwamah (nafsu yang negatif)
Nafsu Mulhamah (nafsu yang positif)
Nafsu Mutmainnah (nafsu yang positif)
Nafsu Mardliyah (nafsu yang positif)
Nafsu Kamilah (nafsu yang positif)
Nafsu Amarah Bi-Su (nafsu yang negatif)
Nafsu Rodhiyah (nafsu yang positif)

Saudaraku,Semua nafsu yang negative tersebut harus kita singkirkan jauh jauh dan pupuklah nafsu yang positif maka mata hati kita akan dapat menangkap pesan pesan Allah. Namun tentu kita harus lebih mengetahui tentang rincian dari kegiatan apa saja yang harus kita jauhi dan rincian apa saja yang harus kita pupuk dalam diri kita.

Nafsu Lawwamah,
Nafsu ini bersifat negative maka nafsu ini harus kita tinggalkan jauh jauh. Yang termasuk dalam nafsu ini adalah :
Sifat suka mencela (Allaum)
Senag mengikuti nafsu yg rendah (Al Hawa)
Sering menipu / merekayasa (Al Makru
Sering mengagumi diri sendiri (Al Ujub)
Sering bergunjing (Ghibah)
Suka memamerkan diri (Ar Riya’)
Suka menganiaya / sadis (Adz Dzulmu)
Suka berbohong/membesar besarkan berita (Al Kidzbu)
Sering melupakan Tuhan (Al Ghoflah)

Nafsu Mulhamah
Nafsu ini bersifat positif maka nafsu ini harus kita pupuk terus menerus. Yang termasuk nafsu ini adalah :
Punya sifat dermawan (As Sakhawah)
Menerima / ridho apa yang di berikan Allah (Qana’ah)
Prilaku yang santun (Al Khilmu)
Sifat rendah hati (At Tawadlu)
Kalau berbuat salah, cepat taubat (At Taubat)
Sabar thd ujian Allah (As Shabru)
Sabar dari gangguan sesame makhluk (At Tahamul)

Nafsu Mutmainnah
Nafsu ini bersifat positif dan harus selalu kita pupuk. Yang termasuk dalam nafsu ini yaitu :
Dermawan (Al Jud)
Berserah diri pada Allah (At Tawakkal)
Hatinya cenderung melakukan ibadah (Al Ibadah)
Bersyukur atas karunia yang diterima (As Syukru)
Ridho atas ketentuan yang ada pada dirinya (Ar Ridho)
Takut berbuat maksiat (Al Khosy-yah)

Nafsu Mardliyah
Nafsu ini bersifat positif. Maka nafsu ini perlu di pupuk. Sifat yang termasuk dalam nafsu ini yaitu :
Punya budi pekerti yang luhur (Khusnul Khuluq)
Meninggalkan sesuatu selain Allah (Tarkuma siwallah)
Kasih saying kpd makhluk (Al Lutfu)
Amar makruf nahi munkar (Hamlul Kholqi ala shilah)
Pemaaf atas kesalahan makhluk (As Shoffhu an dhunubil qolbi)
Membantu org lain dr kehancuran (Dakwal bil hal)

Nafsu Kamilah
Nafsu jenis ini adalah nafsu yang posif. Harus terus dijaga. Yang masuk dalam nafsu ini yaitu :
Ilmu yaqin
Ainul yaqin
Haqqul yaqin

Mafsu Amarah Bi-Su
Nafsu jenis ini bersifat negative maka kita harus berusaha untuk menjauhinya. Yang termasuk yaitu :
Kikir / bahil (Al Bahlu)
Rakus akan dunia (Al Hirsu)
Iri dengan nikmat yg dipunyai org lain (Al Hasadu)
Malas lau menjadi bodoh (Al Jahlu)
Sombong / takabur (Al Kibru)
Cenderung pada hal yang senang tapi negative (Asy Syahwah)

Nafsu Rodhiyah
Nafsu ini bersifat positi. Yang termasuk nafsu ini yaitu :
Dermawan pada orang lain (Al Karomu)
Zuhud (Al Zuhud)
Semua kegiatannya semata karena Allah (Al Ikhlas)
Menjaga kebersihan batin dari hal semua hal termasuk subhat (Al Wara)
Selalu berupaya merubah tabiat negative ke positif (Ar Riyadlah)
Menepati janji/memegang amanah (Al Wafa)

Saudaraku sesame muslim,
Kita sudah mengetahui sekarang bagaimana nafsu itu ada pada diri setiap manusia. Namun yang terpenting bagaimana kita dapat memulai membersihkan diri kita agar mata hati kita bisa menerima nur illahi.
Perlu diketahui bahwa syetan selalu bersemayam kedalam tubuh kita ketika kita melakukan perbuatan nafsu negative yang ada diatas. Ketika kita melakukan itu maka syetan mulai masuk melalui beberapa pintu masuk. Semua pintu masuk itu harus kita tutup dengan apa yang disebut dengan dzikrullah. Pintu masuk itu disebut dengan lathaif.
Lathifatul qalbi (2 jari dibawah putting susu kiri), utk nafsu Lawwamah.
Lathifatul ruh (2 jari dibawah putting susu kanan), utk nafsu Mulhamah
Lathifatul sirri (2 jari di atas putting susu kiri), utk nafsu Mutmainnah.
Lathifatul khofi (2 jari di atas putting susu kanan), utk nafsu Mardliyah
Lathifatul Akhfa (di tengah tengah dada), utk nafsu Kamilah
Lathifatul Nafs (Tengah tengah alis antara 2 mata), utk nafsu Amarah Bi-Su
Lathifatul Qolub (seluruh anggota badan/seluruh anasir tubuh. Air, angina, tanah, api), utk nafsu Rodhiyah.

Ketika kita mengetahui sudah dimana titik titik tempat nasfu itu berada maka tinggal ber dzikirlah kita dengan menyebut Laa Ilaaha ilallaah dengan cara menarik kalimat laa dari puser lalu di putar di tengah dada serta berakhir di kening antara 2 alis mata. Lalu lemparkan kalimat ilaa di 2 jari diatas susu kanan di lanjutkan kalimat ha dengan ditempatkan di 2 jari dibawah susu kanan, kemudian ambil kalimat il yang ditempatkan di 2 jari diatas susu kiri lalu tekan kalimat Allah di 2 jari dibawah susu kiri. Lakukan ini paling sedikit sebanyak 165 kali setiap habis shalat.

Namun semua itu tidak akan bisa berarti apa apa dengan selalu menyebut nama Allah dimana dan kapan saja kita berada agar hati kita tetap hidup mengingat Allah.

Peranan yang sangat penting setelah itu yakni kita kembali membuka sifat sifat yang ada di ke 7 nafsu tersebut. Berusalah untuk mengkaji diri kita sendiri dimanakah sifat yang kita punyai tersebut. Serta terimalah masukan dari orang lain atas penilaian terhadap kita. Lalu berusalah sekuat tenaga untuk merubah sifat negative serta berbuatlah sebanyak banyaknya perbuatan yang bersifat positif.

Saudara saudaraku,
Semua diatas tidak akan bisa tercapai dengan sempurna kalau kita meninggalkan amalan wajib dan sedikit melakukan amalan sunnat. Kerjakanlah shalat wajib dengan sesempurna mungkin dan perbanyaklah amalan shalat sunnat, Insya Allah mata hati kita akan menerima Nur Allah yang pada akhirnya kita akan mendapatkan pesan pesan Allah di alam dunia ini dan tidak kemungkinan kita akan mendapatkan ilmu laduni. Namun dalam mengerjakan ini janganlah kita berharap mengharapkan hal tersebut tetapi kerjakanlah hal ini aras dasar ke ikhlasan untuk ingin selalu beribadah pada Allah swt.

Demikianlah uraian singkat ini semoga dapat bermanfaat buat kita semua.

Wassalamu’alaikum wr wb

1 komentar:

Unknown mengatakan...

Sebenarnya ini rahasia
Hanya mursyid yang boleh mengajarkannya
Oleh karena itu jika ingin mengamalkan harus dibimbing oleh mursyid